Rabu, 27 Agustus 2014

Puisi Ibu

SURAT TERAHIR UNTUK IBU
Oleh Zada Ilma Nafia

Ibu ..
Kau tau dimana sejatinya diriku
Aku berada di dalam tubuhmu
Aku berdetak tepat di dalam dadamu
Rasakan detakan jantung itu
Seakan seirama dengan perasaanmu
<script async src="//pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js"></script>
<ins class="adsbygoogle"
     style="display:block; text-align:center;"
     data-ad-format="fluid"
     data-ad-layout="in-article"
     data-ad-client="ca-pub-8919663720210354"
     data-ad-slot="5283970441"></ins>
<script>
     (adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
</script>
Ibu ..
Dimana ibu merindukanku
Disitu aku telah memelukmu setiap waktu
Dimana ibu butuh perlindunganku
Sesungguhnya aku selalu menjagamu

Ibu ..
hanya ini yang mampu kulakukan untukmu
meski kebencian telah menguasai ragamu
tapi aku yakin
Ada satu titik hati yang kau ukirkan namaku

Hal terindah dalam hidupku
Telah kurasakan di akhir hembusan nafasku
Kuberikan surat rinduku
Surat terakhir untuk ibu

DALAM PELUKAN IBU
Oleh Dania Claudia

Dalam pelukan Ibu,,
Kurasa hangat kasihnya sampai ke seluruh tubuh
Dalam dekapannya,,
Kurasa cinta mengalir terpompa ke seluruh jiwa

Suaranya masih terdengar sama menyebut namaku
Belaian masih selembut saat masa kecilku
Biar garis-garis halus mengerutkan wajahnya
Tetap saja kecantikannya masih seperti sedia kala

Dalam pelukan Ibu,,
Kurasakan kasih Tuhan mengiringi
Dalam belaian Ibu
Dapat kudapatkan ketenangan hati

Ibu,,Ibu,,Ibu,,
Entah berapa kali ku menyakitimu
Membuat air matamu berderai
Membuat dirimu kesal dan kecewa

Ibu disaat semua itu kulakukan
Hanya senyuman dan kata-kata manis yang kau ucapkan
Nasihat kecil untukku merubah sikap
dan cinta kasih yang tiada henti kau berikan

Maafkan aku Ibu,,
Dalam pelukanmu,, ku berjanji
Semua peluhmu kan terganti
Dengan senyum di pipi..

MALAIKAT HIDUPKU
Oleh IIs Nur Aisyah

Saat ku terlelap di sebuah pelukan
Tangan halus dan lembut itu.....
Membelai rambutku dengan penuh kasih sayang dan penuh dengan kehangatan
Ku tak ingin melepaskan pelukannya
Tak pernah sekalipun kau mengeluh dan membenciku
Kau selalu mendekapku dengan kasih sayang
Kau.....
Malaikat yg dikirim Tuhan untukku
Beningnya air gunung
Tak sebening ketulusan hatimu
Setinggi apapun sebuah gunung
Tak bisa menandingi setinggi apapun derajatmu
Hingga Tuhan meletakkan surga
Dibawah telapak kakimu
IBuuu............

LAUTAN KASIH TAK BERTEPI
Oleh Priaji Ramadhani Nasution

Rintangan dan tantangan kau hadapi
Rumit dan sulit kau alami
Maut pun ikut mengancam
Namun tak surutkan kesungguhanmu

Gigih kau berjuang segenap jiwa raga
Derita sakit seakan tak terasa
Kau lahirkan aku ke dunia
Kebahagian menghiasi hatimu

Siang malam silih berganti
Masa ke masa telah terlewati
Kau besarkan aku dengan tulus kasih
Tak mengharapkan balas jasa

Ibunda …
Tiada batas yang jadi penghalang
Bagi curahan cintamu

LUPAKU
Oleh Priaji Ramadhani Nasution

Dengan berat dirimu melangkah
Lewati semua rintangan
Sakit pun mendera sekujur tubuh
Susah payah kau lahirkan aku

Matamu berkaca-kaca
Teriring suka citamu
Nada cinta kau uraikan padaku
Belalian kasihmu menimang diriku

Sering ku lupa budi luhurmu
Bahkan ku lancang menyakitimu
Lidahku laksana pedang
Menyayat hatimu hingga terluka

Ibundaku …
Ku haturkan permohonan maaf
Atas kedurhakaanku

Tidak ada komentar:

Posting Komentar